Self-Love Dalam Pandangan Islam



Sebagai insan biasa kita semua pasti pernah melakukan kesalahan, yang dapat memposisikan diri kita dalam rasa bersalah yang mendalam, bahkan mungkin sampai menghakimi diri semdiri. Kita mungkin juga pernah merasa terlahir sebagai manusia yang tidak berguna, apalagi ketika kita menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang kita miliki. Ternyata itu hal yang biasa dalam kehidupan. Wajar jika kita pernah ada dalam posisi sepe



rti itu, dan mungkin hampir semua orang pernah merasakannya.


Namun yang membedakan adalah bagaimana cara kita mengahadapi situasi seperti itu. Apakah kita akan terus menghakimi diri sendiri ataupun kita dapat belajar untuk lebih mencintai diri sendiri saat kita tahu bahwa masih banyak kekurangan yang ada dalam diri kita. Artikel ini akan membahas mengenai makna self-love dan bagaimana pandangan Islam dan psikologi mengenai self love.


Perlu kita ketahui bahwa self-love disini berbeda dengan narsisisme yang lebih cenderung mencintai diri sendiri dengan cara yang sangat berlebihan sehingga cenderung egois dan menganggap dirinyalah yang paling benar. Sedangkan self love disini lebih dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana kita mampu menghargai diri sendiri, mampu memahami dan juga berteman dengan diri sendiri sehingga dapat menjadi individu yang lebih baik lagi untuk diri sendiri maupun orang lain.


Kholashaba (2012) menuturkan bahwasanya menurutnya self-love adalah kondisi dimana kita dapat mengahargai diri sendiri dengan cara mengapresiasi diri saat kita mampu mengambil keputusan dalam perkembangan spritual, fisik, dan juga psikologis.


Lantas bagaimana self-love ini jika dilihat dari perspektif agama islam berikut ulasannya:

Self-Love Dalam Pandangan Islam:

Dalam pandangan Islam mencintai diri sendiri adalah suatu kewajiban sebagai perwujudan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Secara sederhananya dapat dikatakan bahwa mencintai diri sendiri merupakan bentuk rasa cinta kita kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya.”


Hazhira Qudsyi S.Psi., M.A., dosen Program Studi Psikologi Universitas Islam Indonesia (UII) dalam kajian lensa muslimah dengan tema “Cintai Dirimu Buang Egomu” mengatakan bahwa self love merupakan sebuah pondasi dalam setiap hubungan karena dengan mencintai diri sendiri seseorang akan memiliki harga diri, citra diri yang positif dan penerimaan diri yang akan menjadi kunci hubungan yang sehat dan bahagia. Selain itu ia juga menuturkan bahwa “Self love yang benar haruslah didasarkan pada cinta kita kepada Allah dan Rasulnya, karena itulah cinta tertinggi dan sebenar-benarnya cinta,”


Dalam sebuah artikel yang berjudul “mencintai diri sendiri dalam islam” yang dikeluarkan oleh http://www.inforepublik.com/ dikatakan bahwa kita harus menghargai setiap kebaikan yang telah berhasil kita capai, sekecil apapun itu. karena sesungguhnya seorang Muslim yang terbaik itu bukanlah mereka yang tidak pernah berbuat kesalahan, akan tetapi mereka yang setiap kali melakukan kesalahan mereka sadar dan mengakuinya, menerimanya dan kemudian berusaha bangkit untuk memperbaikinya lagi dan lagi. Tidak perlu sakit hati, tidak perlu ada kecewa. Karena sesungguhnya segala sesuatu itu adalah baik bagi seorang Muslim selama dia bersyukur ketika mendapatkan nikmat dan bersabar saat diberikan ujian.


Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konsep Self-love merupakan bagian dari taat pada perintah Allah menurut pandangan Islam, karena dengan mencintai diri sendiri seseorang dapat lebih mensyukuri dan menghargai kelebihan dan kekurangan yang telah dititpkan Allah dalam dirinya.

Komentar